Friday, May 1, 2015

Anak Perempuan Ibu by Kurniawan Gunadi


Tulisan Kurniawan Gunadi yang satu ini begitu terasa nyata. Aku merasa sedang benar-benar membaca surat dari mama untuk aku, anak perempuannya. Hingga aku pun iseng merekam tulisan ini dalam bentuk suara -seperti suaracerita-. Dan beginilah anak perempuan yang tengah membaca surat dari mama/bunda/ibu-nya:




Cerpen : Anak Perempuan Ibu
Besok kalau kamu menjadi pasangan seseorang. Katakan padanya untuk berjanji dan mengijinkanmu menjadi apapun yang kamu mau. Karena menjadi istri bukan berarti tidak lagi bisa mewujudkan mimpi. Tunjukkan padanya bahwa kamu tetap memahami peranmu dengan baik dan tetap bisa menunjukkan tanggungjawabmu.

Bila besok kamu menjadi pasangan seseorang. Biarkan dia memimpinmu, tapi jangan biarkan dia menguasaimu. Karena hidup seseorang tidak ada dalam kuasa tangan manusia. Kamu tetap memiliki pendapat, kamu tetap memiliki perasaan, yang itu semua harus bisa kamu kompromikan. 


Mengalah tidak selalu menyelesaikan masalah. Pastikan bahwa laki-laki yang nantinya mengajakmu hidup bersama adalah laki-laki yang bisa diajak berdiskusi, bukan menang sendiri. Pastikan bahwa dia bisa melihat sebuah masalah dengan sudut pandang yang luas. Bagaimana kamu tahu itu semua, kamu bisa mengenali pilihan katanya ketika bicara, kamu pun bisa mengenali dari setiap keputusan yang dia ambil dalam hidupnya sebelum ia bertemu denganmu.

Katakan padanya bahwa kamu akan tetap menjadi dirimu sendiri. Katakan padanya bahwa suatu hari nanti kamu pasti akan rindu ibu dan ayahmu, pastikan dia laki-laki yang mengerti hal itu. Karena ibu telah menjadi ibunya, ayahmu telah menjadi ayahnya.


Katakan padanya suatu hari, bahwa ia akan menjadi sebab besar kamu masuk surga, sementara surganya ada pada ridho orang tuanya. Buatlah dia percaya bahwa kamu akan membantunya untuk berbakti kepada orangtuanya.

Karena anak perempuan ibu ini akan menjadi bidadari semesta. Ibu tidak akan membiarkanmu menjadi pendamping laki-laki biasa. Dia harus luar biasa, setidaknya menurut ibu.
Yogyakarta, 5 April 2015 | ©kurniawangunadi


 http://kurniawangunadi.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...