Friday, March 1, 2024

Eh udah 2024, welcome to the next level!

 Assalamu’alaikum, Hi it’s me again

Sampai udah lupa cara login ke blog ini dan pake nanya google dulu, saking udah lamanya nggak pernah nulis lagi. 

Alhamdulillah Della akhirnya tahun 2022 sudah menikah, tepat di hari ulang tahunnya. Ternyata kalau udah ketemu jodohnya, memang nggak butuh waktu lama ya. Cuma 4 bulan dari waktu kita nggak sengaja dipertemukan lagi, 3 kali ketemu dan udah langsung lamaran bulan depannya, 2 bulan setelahnya langsung akad. Allah SWT perancang skenario terbaik.

Gimana rasanya menikah dan menjadi istri menuju tahun kedua ini?

Banyak bersyukur pastinya. Sekarang jadi punya teman hidup dan ngobrol apapun. Malah Della yang mandiri dan independent woman ini (cailah) makin kesini makin nggak bisa sendiri, ketergantungan ada yang nemenin terus.

Kerjaan kita sama-sama lebih sering di rumah, karena masih bisa wfh. Eh, work from anywhere lebih tepatnya. Bisa tiba-tiba kerja dari Bandung, Jogja, Solo, bahkan KL. Banyak yang bilang enak, padahal resikonya kita jadi nggak punya waktu libur dan jadi nggak punya batasan jam kerja. Kalau orang liburan bisa nyantai dikit nggak mikirin kerjaan dulu, lha kita bawa kerjaan kemana-kemana. Hahaa

Beberapa orang bilang karena kita emang sama-sama di rumah aja, bakal cepat nih punya anaknya. Tapi nggak, sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda apapun. Ya itulah yang mendorong si Della akhirnya nulis blog lagi. Buat nyampah ke-over-thinking-an. Kalau nggak nulis-nulis di sini, oh berarti Della lagi aman-aman aja nih hidupnya. Eits, nggak gitu kan harusnya ya, astaghfirullah.. harusnya nulis mah yang menginspirasi pembaca kek. Ini malah problem aja isinya HAHAHA. Yuk bisa yuk menjadi lebih inspiratif lagi. TAPI NEXT POST AJA YHAA, insyaAllah hihi

Sebenernya dari awal sebelum nikah udah sempat juga ngomongin ini, kalau punya anaknya lama gimana. Mengingat umur aku yang udah kepala 3, dan di lingkungan aku juga ada saudara dan teman yang belum juga dikaruniai anak sampai sekarang. Dan si calmi (calon suami, dulu kan masih calon eaa) ini pun percaya kalau semua atas kehendak Allah, kalau udah waktunya ya Allah akan kasih. Tapi ya bukan berarti kita pasrah juga aja. Selama udah menikah berbagai cara ‘katanya begini’ ‘katanya begitu’ biar hamil, udah dicoba. Berbagai vitamin, susu, bahkan ramuan dari TikTok yang katanya bisa bikin hamil pun dibeli. Udah aku telen semua. Pernah telat sehari dua hari aja langsung testpack, tapi nihil. Sedih banget. Tapi yauda mungkin memang bagi Allah SWT masih belum waktunya. Sama aja kayak perkara jodoh.

Meski aku seneng banget sama anak kecil dan anak kecil nempel mulu sama aku, tapi kadang sempet mikir juga apa aku emang udah siap dan pantes buat jadi ibu? Bisa nggak ya dampingin dan ngajarin anak aku dengan bener nanti? Happy nggak nanti dia punya orangtua kayak aku? 

Astaghfirullahal’adzim.. 

Tapi dari segala pikiran-pikiran itu, tetap keinginan terbesarnya pengen punya anak. Semoga Allah segerakan. Dan kalaupun masih belum tahun ini, semoga bukan aku yang disalah-salahin. 

Aku juga di posisi pengen punya anak, tapi kenapa ceweknya mulu yang dibilang kurang ini dan kurang itu. Karena aku nggak kayak gini lah atau kayak gitu lah. HUFT

WELCOME TO THE NEXT LEVEL, DELLA! 

Chayoo~

Sunday, August 7, 2022

5 bulan lagi 2023

 Kali ini aku ingin mengakui apa yang hilang dari postingan sebelumnya..


Aku bilang kalau nggak masalah berada di sepetak ruangan kamar kosan.

Mungkin karena aku termasuk orang yang introvert, jadi berada lama dan berbulan-bulan di dalam ruangan aja ya gak masalah, 

Padahal sebenarnya aku mungkin bisa jadi sangat frustasi kalau tidak ada dia yang selalu menemani masa-masa menghadapi pandemi. Meski hanya lewat telfon, keberadaan dia cukup membuatku tenang dan merasa selalu ada yang menemani. Pernah kami telfonan hingga 24 jam, bahkan lebih, sampai line udah capek sendiri kayaknya. 

Ngomongin apa aja? Ya nggak selalu harus ada yang diomongin.. aku bisa sambil menyelesaikan kerjaan, sambil sesekali mengeluhkan kerjaanku dan dia mendengarkan. Saat merasa daya tahan tubuhku menurun pun, dia juga yang mencarikan vitamin dari apotik ke apotik dan mengantarkannya hingga depan pagar. Memang se-selalu ada itu. Gak ngerti kenapa dia mau-mau aja dan sabar-sabar aja.

Ada banyak 'tes' dan 'drama' yang aku ciptakan demi membuatnya mundur, tapi dia tetap selalu ada. Sampai aku yang capek sendiri. Sudahlah, mungkin memang dia orangnya yang selama ini aku cari, pikirku. Aku pun menjalani istikharah, bahkan juga sholat hajat yang sampai sebutin namanya dan mintanya "udah sama yang ini aja Ya Allah, tolong berikan kemudahan Ya Allah"

Tapi ternyata mau aku seyakin apa, kalau keluarga aku menolak, aku harus gimana? Hal yang gak bisa dikompromikan justru hal yang sama sekali gak bisa diubah. Latar belakang usia yang terpaut jauh lebih muda dari aku, dan bukan orang Padang. Kita bisa apa untuk mengubah itu? Kalau latar pendidikan dan pekerjaan itu masih bisa diubah, aku berharap besar di sini. Tapi setelah bertahun-tahun seperti sama aja, gak ada yang berubah, gak ada yang dibuat mudah. Aku selalu berharap dia mendapatkan pekerjaan yang baik, sehingga keluarga bisa mempertimbangkannya, tapi pekerjaan itu hilang timbul. Sesaat merasa ada harapan, sesaat kemudian drop. Aku gak tahu apa ini bagian dari pertanda kalau kita gak ditakdirkan untuk bersama?

Sebelum hubungan ini benar-benar berakhir pun, ada aja barang yang berhubungan dengan kita, yang tiba-tiba drop. Hape yang biasa aku pakai buat menelfon berjam-jam, mati total. Menu yang kita suka di warunk tempat biasa kita bertemu, dihilangkan. Entahlah ini bisa barengan gitu.

Postingan ini khusus aku buat untuk dia yang sudah menemani dari 2019, sebagai apresiasi untuk hubungan baik yang pernah kita ciptakan. 

 

Dan untuk kamu, jika kamu akhirnya menemukan ini..

Aku cukup kaget ternyata aku bisa melewati hubungan se-lama- ini looh.. Biasanya gak nyampe setahun kalau deket sama cowok. Terima kasih banyak yaa untuk semuanya.. Kamu sangat pengertian sekali.. memperlakukan aku seperti ratu (aku jadi tau aku berhak di-treat seperti apa).. Selalu bisa jadi best friend, aku bisa jadi diri sendiri dan bisa melepaskan emosi apapun yang aku rasakan.. Aku bersyukur banget dipertemukan dengan kamu.. Semoga kebersamaan kita bisa membawa pesan-pesan baik agar kita bisa menjadi versi yang paling baik lagi ke depannya, untuk pasangan kita masing-masing. Terima kasih banyak untuk kenangan-kenangan indahnyaa :'


Sebulanan lagi aku udah menapaki usia baru lagi aja. Lalu 5 bulan lagi 2023. Cepet banget ya? Baru tahun lalu aku nulis begini...

Aku pengen banget nikah, tapi gak tau gimana caranya. 

Aku memang gak tau gimana caranya.. tapi tiba-tiba Allah menunjukkan caranya.. skenarionya Allah gak pernah disangka.. Masya Allah.. 

Doakan yaa semoga niat baik ini dilancarkan segala prosesnya. Aamiin.



Friday, August 13, 2021

4 bulan lagi 2022

 Membaca postingan terakhir yang sendu,

ternyata rasanya jadi menggambarkan tahun dari 2020 itu sendiri, bukan buat aku saja tapi buat seluruh dunia. Dari bulan Maret 2020 hingga detik ini Agustus 2021, virus itu masih tak kunjung pergi.

Namanya Corona, berasal dari Wuhan China. Tapi di negara asal penyebarannya sendiri, sekarang sudah kembali beraktivitas normal. Sedangkan di Indonesia, yang positif masih terus bertambah. Semua waktu banyak dihabiskan di dalam ruangan di tahun belakangan ini. Penularannya cepat, proses penyembuhannya harus 14 hari isolasi mandiri, dan efek terparahnya jika sudah bertemu dengan penyakit bawaann lainnya bisa bikin ngucapin selamat tinggal dari dunia ini.

Gimana aku menghadapi tahun pandemi ini?

KERJA

Mungkin karena aku termasuk orang yang introvert, jadi berada lama dan berbulan-bulan di dalam ruangan aja ya gak masalah, Walau sesekali keluar juga karena bosen dan butuh refreshing. Kemana-kemana jadi harus pakai masker, jalan-jalan gak tenang karena parnoan. Harus selalu bawa handsanitizer, masker cadangan. Gak ada yang pernah kebayang akan berada di dunia seperti saat ini. 

Aku menyibukkan diri dengan bekerja gak kenal waktu, lalu tidur, dan kemudian bangun untuk bekerja lagi, gak perlu pakai mandi. Begitu terus, sampai resign, pindah kantor, resign lagi. Baru kali ini ngerasain ngantor, dari awal masuk sampai resign cuma ketemu online aja. Gak ngerasain hangatnya suasana bersama di kantor.

Bekerja secara online membuat aku bisa menerima banyak project sekaligus tanpa harus takut ketahuan diam-diam ambil side job. Berkah banget si della pandemi ini. Banyak bertemu rekan-rekan yang baik dan kesempatan yang baik. Semoga segera berjodoh dengan baik juga yaa.. AAMIIN

Btw, tahun lalu ulangtahun ke-29 di masa pandemi, aku dapat kiriman makanan kado dari teman-teman terdekat. Farah dan Mey kirim Dimsum dan baju homewear, lalu ada kiriman makanan dan minuman juga dari Hafiz dan Bella. Ada kerjaan live juga waktu itu yang bikin aku sore-sore jadi harus ke kantor. Langsung dipake lah baju dari Farah Mey. Diam-diam menyembunyikan ke-ulang-tahunanku, tapi berakhir diumumin HRD di grup kantor, dicengin deh, awkward, pakai masuk live di Instagram bang Chicco Jerikho pula. Udah gitu aja.

Sebulanan lagi udah memasuki kepala 3. Lalu 4 bulan lagi 2022.

Aku pengen banget nikah, tapi gak tau gimana caranya. Pengen ada teman melanjutkan hidup, yang sefrekuensi, bisa diajak komunikasi dan bersama nyari solusi. Aku ngerasa udah ketemu orangnya, tapi kata orangtuaku belum. 

Ya terus gimana?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...