Tuesday, February 17, 2015

GWS for me!

GWS disini maksudnya bukan Get Well Soon loh
tapi.................................................................









GET WORK SOON!
Hahaha

Jadi ceritanya gini, sebenernya sesungguhnya dan bahwasanya (apasih del)
Setaun sudah aku luntang lantung nyari kerjaan di ibukota. Psikotest dan interview entahlah udah berapa banyak gak aku itung. Alhamdulillah aku selalu excited menjalaninya walau ujung-ujungnya berakhir dengan kekecewaan. Aku bersyukur banyak sekali pelajaran yang aku dapat dari pengalaman 'susahnya nyari kerja di ibukota'.
Mulai dari jobfair satu ke jobfair lainnya, dari perusahaan swasta sampe cpns juga udah aku cobain. Psikotest angka-angka, huruf-huruf, suruh bikin gambar2, dan sebagainya. Interview biasa sama user, sama orang korea, sampe interview yang pake test baca Al-Qur'an berikut pertanyaan tentang tajwidnya, iqlab, izhar, dan juga idgham. Belum lagi perjalanan menuju kantor perusahaan satu dan lainnya di luasnya ibukota.
Alhamdulillah semua itu menyenangkan! Gak semua orang loh bisa mendapatkan petualangan sebagai jobseeker seperti aku. Berarti aku termasuk orang-orang terpilih dong, iya kan?



Putus asa? Pastinya pernah lah. Gimana enggak, temen-temen aku silih berganti mendapatkan pekerjaan. Cerita tentang pekerjaannya, update tentang kantor berikut temen-temen barunya. Sedangkan aku kemudian cuma bisa terisak menjelang tidur, mempertanyakan kemampuanku sendiri. Apa aku memang belum layak bekerja? Tapi kenapa temen-temenku bisa? Bahkan aku juga aktif organisasi dan ikut kepanitiaan, tapi kenapa dia bisa?

Rupanya Allah merencanakan hal lain, aku lulus diterima untuk melanjutkan S2. Orangtua yang terus mendorongku agar mencoba tes S2 ini. Aku sendiri awalnya mikir S2 bisa nanti-nanti saja. Tapi memang di keluarga besarku belum ada sodara persepupuan-ku yang melanjutkan hingga S2, aku yang pertama, dan semoga bisa jadi motivasi untuk sodara2ku yang lain.

Asiiiiik gak nganggur lagi. Ya setidaknya aku ada kegiatan, walaupun kuliahnya berlangsung di malam hari. Tapi aku ngerasa bodoh kalo cuma kuliah doang dan gak mempraktekkan ilmu yang udah didapat di S1. Praktek akan lebih mengajarkan banyak hal ketimbang teori yang kalo gak diasah sewaktu-waktu bisa lupa juga. Maka dari itu aku harus tetep berjuang ngelamar kerjaan.

Sampai pada interview aku beberapa hari yang lalu, yang membuat aku ngerasa 'gak dapet ilmu apa-apa' selama ini. Gimana enggak, pertanyaan bertubi-tubi tentang bidang/konsentrasi yang aku pilih sendiri, aku jawabnya ngasal, seperti orang awam yang gak pernah belajar itu sebelumnya. Aku kayak lagi dikasi oral quiz sama dosen dan gak belajar sama sekali, lantas cengo sendiri bingung mau jawab apaan. Bahkan pertanyaan tentang teori yang mendasar pun aku gak bisa jawab dengan benar. Seketika setelah interview itu beres, aku pulang dengan langkah gontai, aku gak tau kenapa bisa jawab ngasal gitu, dan aku tau aku gagal lagi dalam interview ini.
(Pembelaan dalam hati) Sempat terpikir, kenapa pertanyaannya gak dalam bentuk studi kasus aja, mungkin aku bisa lebih lancar menjawabnya, memancing teori-teori itu untuk dibahas. Bidang kajian ini begitu luas sampe aku sendiri bingung mana yang harus dijelaskan, teori mana yang dimaksud, dan aku terlalu takut salah menjawab. Sehingga ujung-ujungnya yang keluar dari mulutku cuma jawaban orang awam yang grogi gak ngerti apa-apa.

Lagi-lagi proses pelamaran ini gagal di tahap interview. Gak tau karna akunya yang jawab terlalu jujur, gak bisa ngeles, gak bisa speak-speak sok pinter, yang keluar cuma jawaban2 grogi yang gak berkejelasan. Huft sedih. Gimana mau praktek kalo sampai sekarang masih belum ada perusahaan yang mau ngasi kesempatan?


#NoteToSelf: Untuk selanjutnya aku harus bisa belajar menjawab dengan penuh keyakinan, terus speak-speak sok pinter aja jangan takut salah (jawab apapun itu yang tau dan keinget, urusan salah bener belakangan). Percayalah, gak ada hasil yang mengkhianati usaha dan doa. Allah tau yang terbaik dan waktu yang tepat.

SELALU SEMANGAT!
AND GET WORK SOON, INSHA ALLAH!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...