Sunday, August 7, 2022

5 bulan lagi 2023

 Kali ini aku ingin mengakui apa yang hilang dari postingan sebelumnya..


Aku bilang kalau nggak masalah berada di sepetak ruangan kamar kosan.

Mungkin karena aku termasuk orang yang introvert, jadi berada lama dan berbulan-bulan di dalam ruangan aja ya gak masalah, 

Padahal sebenarnya aku mungkin bisa jadi sangat frustasi kalau tidak ada dia yang selalu menemani masa-masa menghadapi pandemi. Meski hanya lewat telfon, keberadaan dia cukup membuatku tenang dan merasa selalu ada yang menemani. Pernah kami telfonan hingga 24 jam, bahkan lebih, sampai line udah capek sendiri kayaknya. 

Ngomongin apa aja? Ya nggak selalu harus ada yang diomongin.. aku bisa sambil menyelesaikan kerjaan, sambil sesekali mengeluhkan kerjaanku dan dia mendengarkan. Saat merasa daya tahan tubuhku menurun pun, dia juga yang mencarikan vitamin dari apotik ke apotik dan mengantarkannya hingga depan pagar. Memang se-selalu ada itu. Gak ngerti kenapa dia mau-mau aja dan sabar-sabar aja.

Ada banyak 'tes' dan 'drama' yang aku ciptakan demi membuatnya mundur, tapi dia tetap selalu ada. Sampai aku yang capek sendiri. Sudahlah, mungkin memang dia orangnya yang selama ini aku cari, pikirku. Aku pun menjalani istikharah, bahkan juga sholat hajat yang sampai sebutin namanya dan mintanya "udah sama yang ini aja Ya Allah, tolong berikan kemudahan Ya Allah"

Tapi ternyata mau aku seyakin apa, kalau keluarga aku menolak, aku harus gimana? Hal yang gak bisa dikompromikan justru hal yang sama sekali gak bisa diubah. Latar belakang usia yang terpaut jauh lebih muda dari aku, dan bukan orang Padang. Kita bisa apa untuk mengubah itu? Kalau latar pendidikan dan pekerjaan itu masih bisa diubah, aku berharap besar di sini. Tapi setelah bertahun-tahun seperti sama aja, gak ada yang berubah, gak ada yang dibuat mudah. Aku selalu berharap dia mendapatkan pekerjaan yang baik, sehingga keluarga bisa mempertimbangkannya, tapi pekerjaan itu hilang timbul. Sesaat merasa ada harapan, sesaat kemudian drop. Aku gak tahu apa ini bagian dari pertanda kalau kita gak ditakdirkan untuk bersama?

Sebelum hubungan ini benar-benar berakhir pun, ada aja barang yang berhubungan dengan kita, yang tiba-tiba drop. Hape yang biasa aku pakai buat menelfon berjam-jam, mati total. Menu yang kita suka di warunk tempat biasa kita bertemu, dihilangkan. Entahlah ini bisa barengan gitu.

Postingan ini khusus aku buat untuk dia yang sudah menemani dari 2019, sebagai apresiasi untuk hubungan baik yang pernah kita ciptakan. 

 

Dan untuk kamu, jika kamu akhirnya menemukan ini..

Aku cukup kaget ternyata aku bisa melewati hubungan se-lama- ini looh.. Biasanya gak nyampe setahun kalau deket sama cowok. Terima kasih banyak yaa untuk semuanya.. Kamu sangat pengertian sekali.. memperlakukan aku seperti ratu (aku jadi tau aku berhak di-treat seperti apa).. Selalu bisa jadi best friend, aku bisa jadi diri sendiri dan bisa melepaskan emosi apapun yang aku rasakan.. Aku bersyukur banget dipertemukan dengan kamu.. Semoga kebersamaan kita bisa membawa pesan-pesan baik agar kita bisa menjadi versi yang paling baik lagi ke depannya, untuk pasangan kita masing-masing. Terima kasih banyak untuk kenangan-kenangan indahnyaa :'


Sebulanan lagi aku udah menapaki usia baru lagi aja. Lalu 5 bulan lagi 2023. Cepet banget ya? Baru tahun lalu aku nulis begini...

Aku pengen banget nikah, tapi gak tau gimana caranya. 

Aku memang gak tau gimana caranya.. tapi tiba-tiba Allah menunjukkan caranya.. skenarionya Allah gak pernah disangka.. Masya Allah.. 

Doakan yaa semoga niat baik ini dilancarkan segala prosesnya. Aamiin.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...