Sunday, December 4, 2016

Dari Kata-Kata Menuju Realita

Pernah dengan percaya diri mengungkapkan sebuah kata-kata?
Aku pernah dan bahkan sering. Semudah mengatakan kata 'bisa' untuk suatu hal, walau kita belum pernah mencobanya dan belum yakin akan hasilnya. Ya, percaya diri saja dulu.

Inilah yang terjadi padaku. Hanya dari sebuah kata-kata yang kuungkapkan dengan penuh percaya diri. Siapa sangka malah menjadi realita?

...

Beberapa tahun yang lalu 'hijabers' mulai booming membawa warna baru bagi perempuan berhijab. Waktu itu aku masih di bangku kuliah. Aku excited mengikuti segala perkembangannya. Hingga majalah-majalah hijab pun muncul. Dulu sempat ada majalah muslimah, tapi tak bertahan lama. Makanya senang rasanya ketika majalah-majalah hijab untuk seumuranku hadir kembali. Aku punya semua edisi perdana majalah-majalah hijab. Tetapi setelah melihat semuanya, hanya 1 majalah yang sesuai dengan seleraku (mie kali).

Di halaman awal majalah, ada perkenalan dengan crew-nya. Mulai dari Editor in Chief, Editor at Large, Fashion Stylist, Marketing, dan sebagainya. Pada halaman perkenalan itu, setiap crew juga diminta untuk menyebutkan harapan masing-masing ke depannya. Salah satu harapan yang ditulis Editor at Large-nya yaitu, "semoga tim-nya bertambah banyak". Dengan percaya diri sekejap aku langsung berkata dalam hati, "Me! Aku salah satu tim-nya". Lantas, aku tersenyum.




Mungkin sudah bisa ditebak akhir dari ceritaku ini. Tetapi, tidak segampang itu. Dari awal lulus kuliah, meski tahu belum ada lowongan untukku di majalah tersebut, aku tetap mengirimkan CV. Entahlah, CV-ku dilihat atau tidak, tidak pernah ada respon. Seingatku 2 kali aku mengirimkan CV. CV pertama bentuknya biasa saja, dibuat dengan Microsoft Word. Lalu aku pikir, mungkin CV yang aku buat kurang kreatif. CV yang kedua aku buat dengan Photoshop, dengan gambar sedemikian rupa. Tetap tidak ada hasil.

Setaun berlalu, sudah melamar kerja kesana kemari juga belum menemukan hasil. Aku diterima di salah satu PTN untuk melanjutkan kuliahku ke jenjang S2. Aku pun sudah tak terlalu ngotot untuk mendapat pekerjaan lagi. Sampai suatu hari, aku liat di Instagram ada lowongan di majalah tersebut. Menyerah? Tidak, aku mencoba lagi. Aku mengirimkan CV-ku lagi.

Selang beberapa hari aku mendapat telfon dan diminta untuk datang interview ke kantornya. Ketika sampai di kantor, HRD yang menelfonku sedang tidak ada. Sebelumnya HRD sudah menyebutkan untuk bertemu dan interview langsung dengan COO, yang kebetulan juga sedang tidak di kantor saat itu. Tetapi interview tetap berjalan. Tebak siapa yang akhirnya meng-interview aku? Ya, Editor at Large yang kini telah menjadi Editor in Chief dari majalah tersebut.

Singkat cerita, aku diterima. IYA, AKU DITERIMA. Alhamdulillah. Walau pas awal posisi aku bagian pemasaran. Tidak berapa lama aku dipindah ke bagian redaksi majalah. Di mana, atasanku langsung adalah Editor in Chief yang interview aku waktu itu, serta yang juga sempat menuliskan harapannya untuk 'tim yang lebih banyak' pada edisi perdana majalah.

Yang dulu hanya bisa 'kepo' lewat majalah dan media sosial, kini tim majalah tersebut menjadi partner kerja sekaligus teman baik. Bahkan tetap berteman hingga sekarang walau majalahnya sudah tidak terbit lagi. Aku bersyukur sekali dapat menjadi bagian dari majalah ini hingga edisi terakhirnya.

Aku yang paling kiri. Sudah masuk jajaran crew di edisi terakhir majalah. Alhamdulillah. 

...

Cerita diatas cocok dengan hasil quiz tingkat kepercayaan diriku di serioxyl-confidence.com. Hasilnya menunjukkan aku termasuk dalam INVINCIBLE. Bagaimana denganmu?

serioxyl-confidence.com

*Postingan ini diikutsertakan dalam Blog Competition Serioxyl X IHB.

...


"Ternyata kepercayaaan diri itu sederhana ya. Aku memulainya cukup dengan kata-kata dan pikiran positif saja. Kamu?"

Let confidence surprise you,


DL

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...